Assalamu'alaykum Warohmatullahi Wabarokatuh
Apa kabar? Semoga baik-baik saja, dan
semoga Allah SWT memberi kesehatan kepada kita semua.
Dalam kehidupan kita ini, kita pasti
mempunyai orang-orang yang sangat menyayangi kita, mencintai kita dan sangat
memperdulikan kita. Merekalah orang tua, orang-orang yang merawat kita dari
kecil hingga sekarang ini sampai kita membaca tulisan saya di blog saya ini.
Sepenggal tulisan ini saya dedikasikan untuk orang tua saya, saya ingin
menceritakan betapa berharganya mereka.
Alhamdulillah, untuk yang pertama dan yang terbaik itu adalah ibu,
seorang wanita paruh baya yang sangat saya sayangi dan alhamdulillah sampai
saat ini masih bisa bertemu dengannya. Betapa tenangnya hati ini jika melihat
wajahnya. Betapa sejuknya diri ini jika dekat dengannya. Peran beliau dalam membentuk kepribadian saya sangat besar. Beliaulah yang mengajarkan saya untuk
tetap optimis dalam menjalani hidup ini. Beliau yang paling khawatir jika saya
sakit dan yang paling merawat saya. Beliau juga yang menasehati saya dikala
saya telah berbuat kesalahan dirumah. Mungkin tidak ada habisnya dan tak cukup
dituangkan dengan kata-kata untuk menceritakan betapa besarnya peran beliau
dalam kehidupan saya. Semoga Allah SWT memberi panjang umur dan kesehatan
kepada beliau, sehingga beliau bisa melihat dan bangga jika anak terakhirnya
sukses. Aamiin aamiin Ya Robbal’aalamiin.
Namun, ada momentum dimana hari itu menjadi
hari yang sangat menyedihkan untuk saya dan keluarga saya, yaitu pada saat ayah
saya meninggalkan saya dan keluarga untuk selama-lamanya. Dihari itu dirumah saya
pada dini hari Senin tanggal 14 Mei 2012 adalah hari dimana ayah saya
menghembuskan nafas yang terakhir kalinya selama hidupnya di dunia ini. Tepat
di pangkuan saya dan keluarga saya. Disaat itu saya baru pertama kali melihat raut
wajah ibu saya dipenuhi kesedihan, kebingungan, ketidakberdayaan, karena
seseorang yang telah menemani kehidupan beliau membangun keluarga telah
meninggalkan beliau untuk selama-lamanya. Saya hanya bisa bersabar, bahkan sangat
sangat bersabar, kadang air mata keluar tak dapat tertahan lagi.
Apakah anda bisa membayangkan jika
seseorang yang sangat berharga dalam kehidupan anda pergi untuk selama-lamanya
di depan mata anda? Bahkan tepat di pangkuan anda? Segala sesuatu yang bernyawa
pasti akan merasakan mati. Ya itulah kehidupan di dunia, yang hanya sebagai
persinggahan kita sebelum melanjutkan kehidupan yang kekal di akhirat nanti. Pada
tahun-tahun terakhir ayah saya hidup, saya telah menyia-nyiakan waktu pada saat
dirumah, saya sangat menyesal sekali. Saya tidak menyangka ayah saya telah
dipanggil oleh Allah SWT ketika saya masih menjadi pelajar. Pupuslah impian
saya untuk menghajikan lagi kedua orang tua saya. Sekarang yang ada ialah berbakti
kepada ibu, karena surga terletak di bawah kaki ibu.
Dihari itu saya mendapatkan banyak
pelajaran yang sangat berharga, bahkan amat sangat berharga, salahsatunya ialah
jangan sia-siakan waktu bersama keluarga. Saya ingin nyampaikan kepada anda
yang sedang membaca tulisan saya ini. Buatlah waktu-waktu berharga pada saat
senggang bersama keluarga menjadi waktu yang berkualitas, karena kita tak dapat
mengetahui kapan salah satu dari anggota keluarga kita akan meninggalkan kita
untuk selama-lamanya. Saya jadi ingat kata-kata bijak “Hiduplah seakan kamu
mati esok”, agar kita dapat memberikan yang terbaik untuk keluarga, dan bisa
saja berimbas kepada semua orang.
Inilah sebagian cerita tentang
orangtua saya, dan sedikit curahan hati saya. Mohon maaf apabila ada salah
kata.
Wassalamu'alaykum Warohmatullahi Wabarokatuh
Terimakasih artikel nya . . .
BalasHapusST3Telkom
Terimakasih artikel nya . . .
BalasHapusST3Telkom